Annisa1989's Blog











{Juni 26, 2010}   Morfologi Tumbuhan

ISTILAH-ISTILAH DALAM MORFOLOGI TUMBUHAN

Istilah Arti/persamaan Penjelasan
Alabastrum Kuncup bunga
Bunga terminalis Bunga pada ujung batang
Bunga axillaris Bunga pada ketiak daun
Inflorescentia Bunga majemuk Bunga yang berkumpul membentuk suatu rangkaian
Pedunculus Ibu tangkai bunga Bagian yang merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk.
Pedicellus Tangkai bunga Cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya
Receptaculum Dasar bunga Ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya
Bractea Daun-daun pelindung Bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya
Bracteola Daun tangkai Satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga
Spatha Seludang bunga Daun pelindung yang besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar
involucrum Daun-daun pembalut Sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran
Epicalyx Kelopak tambahan Bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak
Sepalae Helaian kelopak
Petalae Helaian mahkota
Tepalae Helaian tenda bunga
Stamina Benang-benang sari
Carpella Daun-daun buah
Scapus Sumbu bunga
Inflorescentia centripetala Bunga majemuk tak berbatas Bunga mejemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas.
Inflorescentia cymosa Bunga majemuk berbatas Bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutupi dengan suatu bunga dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari tengah ke pinggir
Monochasial Bunga majemuk yang jika ibu tangkainya hanya mempunyai satu cabang atau lebih, tetapi tidak pernah berhadapan dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya
Dichasial Bunga majemuk yang jika dari ibu tangkainya keluar 2 cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir
Pleiochasial Bunga majemuk yang jika dari ibu tangkainya keluar lebih dari 2 cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai
Inflorescentia mixta Bunga majemuk campuran Bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk tak berbatas maupun sifat bunga majemuk berbatas
Cyathium Satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga jantan
Flos marginalis/

Flos ligulatus

Bunga pinggir/

Bunga pita

Bunga yang mandul yang tedapat disepanjang tepi cawan /

Bunga yang seringkali memiliki mahkota yang berbentuk pita

Flos disci Bunga tabung Bunga-bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri, seringkali kecil dan berbentuk tabung
Perianthium Hiasan bunga Bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran-lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas
Androecium Alat kelamin jantan Bagian bunga yang menyusun keseluruhan benang sari
Gynaecium Alat kelamin betina Bagian bunga yang menyusun keseluruhan putik
Asimetris Tidak ada simetri Tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun
Zygomorf Bersimetri satu Hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup
Actinomorf Bersimetri banyak Dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga dalam dua bagiannya yang setangkup
Anthophorum Pendukung tajuk bunga Bagian dasar bunga tempat duduknya daun-daun tajuk bunga
Androphorum Pendukung benang sari Bagian dasar bunga yang seringkali meninggi atau memanjang dan menjadi tempat duduknya benang sari
Gynophorum Pendukung putik Suatu peninggian pada dasar bunga yang khusus menjadi tempat duduknya putik
Androgynophorum Pendukung benang sari dan putik Bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik
Discus cakram Pada dasar bunga seringkali terdapat semacam peninggian atau bantalan berbentuk cakram yang seringkali mempunyai kelenjar madu
Hypogynus Jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar bunga yang lebih rendah daripada tempat duduknya putik
Perigynus Jika letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada duduknya putik
Epigynus Pada dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dengan bakal buah tenggelam, sehingga seringkali  seakan-akan hiasan bunga duduk dibagian atas bakal buah
Lokblad Daun pemikat
Labiatus Berbibir Jika tajuk bunga seakan-akan dibelah dua, sehingga tepinya merupakan dua bibir
Carina Lunas Dua daun tajuk yang berlekatan, biasanya sempit dan terdapat dibagian bawah
Vexillum Bendera Berhadapan dengan lunas, disebelah atas terdapat sehelai daun tajuk  yang paling besar
Perigonium Tenda bunga Hiasan bunga yang tidak lagi dapat dibedakan antara kelopak dengan tajuknya
Filamentum Tangkai sari
Anthera Kepala sari
Theca Memiliki 2 ruang sari
Loculus Masing-masing ruang sari terdiri atas 2 ruangan kecil
Connectivum Penghubung ruang sari
Monodelphus Benang sari berberkas  satu Jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu
Diadelphus Benang sari berberkas dua Jika benang sari terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berlekatan dalam masing-masing kelompok
Pollen tetrade Jika tiap gumpalan terdiri atas 4 serbuk
Pollinium Jika tiap gumpalan terdiri atas sejumlah besar serbuk sari
Staminodium Benang sari yang berupa lembaran dan steril Benang sari yang tidak sempurna perkembangannya dan tidak menghasilkan serbuk sari (bersifat steril)
Pistillum Putik Merupakan alat kelamin betina yang letaknya paling dalam
Carpellum Daun buah Daun-daun penyusun putik
Ovulum Bakal biji Bagian putik yang mengandung  sel telur
Ovarium Bakal buah Bagian putik yang didalamnya terdapat bakal biji
Stigma Kepala putik Putik bagian yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik
Stylus Tangkai kepala putik Bagian putik yang sempit dan terdapat diatas bakal buah, biasanya berbentuk benang
Placenta Tembuni Bagian yang merupakan pendukung bakal biji
Superus Bakal buah menumpang Jika bakal buah duduk diatas dasar bunga, sehingga bakal buah lebih tinggi daripada tepi dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga
Hemi inferus Bakal buah setengah tenggelam Jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga , dan sebagian dinding bakal buah itu berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala
Inferus Bakal buah tenggelam Jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga, dan seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala
Pistillum coenocarpum Senokarp Jika bakal buah terdiri atas beberapa daun buah yang berlekatan satu sama lain
Pistillum paracarpum Parakarp Jika perlekatan daun-daun buah hanya merupakan satu putik dengan satu ruang saja
Pistillum syncarpum Sinkarp Jika dari perlekatan daun-daun buah terbentuk putik dengan jumlah ruang yang sesuai dengan jumlah daun buahnya
Pistillum apocarpum apokarp Ginesium yang terdiri atas beberapa daun buah yang masing-masing membentuk suatu bakal buah
Partenogenesis Terjadinya lembaga dari sel telur tanpa pembuahan
Amfimiksis Pembentukan calon lembaga yang disertai dengan peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma
Apomiksis Pembentukan lembaga tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih dahulu
Apogami Terjadinya lembaga dari salah satu inti dalam kandung lembaga, tetapi bukan dari sel telur, dan tanpa perkawinan
Embrioni adventif Pembentukan lembaga yang liar Jika terbentuk lembaga dari salah satu sel pada bakal biji, diluar kandung lembaga
Poliembrioni Jika dalam satu bakal biji, terbentuk sebuah biji yang didalamnya terkandung lebih dari satu lembaga
Autogamy Penyerbukan sendiri Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga itu sendiri
Geitonogamy Penyerbukan tetangga Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga
Allogamy Penyerbukan silang Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama
Hybridogamy Penyerbukan bastar Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya memiliki satu sifat beda
Cleistogamy Penyerbukan tertutup Penyerbukan sendiri yang berlangsung sebelum bunga mekar
Anemogamy Penyerbukan dengan perantara angin Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara angin
Hydrogamy Penyerbukan dengan perantara air Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara air
Zoidiogamy Penyerbukan dengan perantara binatang Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara binatang
Entomogamy Penyerbukan dengan perantara serangga Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara serangga
Ornithogamy Penyerbukan dengan perantara burung Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara burung
Chiropterogamy Penyerbukan dengan perantara kelelawar Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara kelelawar
Malacogamy Penyerbukan dengan perantara siput Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara siput
Anthophyta Tumbuhan bunga Tumbuhan yang dalam perkembangannya menghasilkan bunga
Phanerogamae Tumbuhan yang peristiwa perkawinannya tampak jelas
Embryophyta siphonogama Tumbuhan yang mempunyai embrio dan perkawinan terjadi melalui pembentukan suatu buluh
Pentasiklik Bunga yang mempunyai 5 lingkaran bagian-bagian bunga
Pentamer Jika pada setiap lingkaran terdapat 5 helaian bagian-bagian bunga
Hipantium Antara bakal buah dengan bagian-bagian lain bunga terdapat sebagian dasar bunga yang berbentuk pembuluh (pipa)
Porogami Pembuahan yang terjadi jika buluh serbuk sari menembus ruang bakal buah yang biasanya terisi oleh lender
Aporogami Buluh serbuk sari dapat tetap dalam jaringan-jaringan putik dan hanya dapat mencapai kandung lembaga dengan jalan yang lebih panjang dengan menembus plasenta (tembuni) dan kalaza atau dari samping dengan menembus integumen serta nuselus
Kalazogami Jika buluh serbuk sari mencapai kandung lembaga dengan menembus kalaza


Tinggalkan komentar

et cetera